tag:blogger.com,1999:blog-78515932334029261472024-03-13T07:04:26.576-07:00Biografi Sastrawan IndonesiaSchool Athirah Barugahttp://www.blogger.com/profile/03644078883209220030noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-7851593233402926147.post-9912769760581812402012-02-19T23:38:00.000-08:002012-02-20T00:19:11.661-08:00Yuk Kita Kenal, Sastrawan Indonesia!<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;"><i>Biografi Goenawan Susatyo</i></span></b></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><span style="font-size: large;"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="msoIns"><ins>Goenawan Susatyo Mohamad merupakan seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis dan berwawasan luas. Tanpa lelah, ia memperjuangkan kebebasan berbicara dan berpikir melalui berbagai tulisan dan organisasi yang didirikan-nya. Tulisannya banyak mengangkat tema HAM, agama, demokrasi, korupsi, dan sebagainya. Seminggu sekali menulis kolom "Catatan Pinggir" di Majalah Tempo.<br />
<br />
Pendiri dan mantan Pemimpin Redaksi Majalah Berita Tempo kelahiran Karangasem Batang, Pekalongan, Jawa Tengah, 29 Juli 1941, ini pada masa mudanya lebih dikenal sebagai seorang penyair. Ia ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan 1964 yang mengakibatkannya dilarang menulis di berbagai media umum.<br />
<br />
Ia juga pernah menjadi Nieman fellow di Universitas Harvard dan menerima penghargaan Louis Lyons Award untuk kategori Consience in Journalism dari Nieman Foundation, 1997. Secara teratur, selain menulis kolom Catatan Pinggir, ia juga menulis kolom untuk harian Mainichi Shimbun (Tokyo).<br />
<br />
Ia menulis sejak berusia 17 tahun, dan dua tahun kemudian menerjemahkan puisi penyair wanita Amerika, Emily Dickinson. Sejak di kelas VI SD, ia mengaku menyenangi acara puisi siaran RRI. Kemudian, kakaknya yang dokter (Kartono Mohamad, mantan Ketua Umum PB IDI) ketika itu berlangganan majalah Kisah, asuhan H.B. Jassin. "Mbakyu saya juga ada yang menulis, entah di harian apa, di zaman Jepang," tutur Goenawan.<br />
<br />
Pada 1971, Goenawan bersama rekan-rekannya mendirikan Majalah Mingguan Tempo, sebuah majalah yang mengusung karakter jurnalisme majalah Time. Di sana ia banyak menulis kolom tentang agenda-agenda politik di Indonesia. Jiwa kritisnya membawanya untuk mengkritik rezim Soeharto yang pada waktu itu menekan pertumbuhan demokrasi di Indonesia. Tempo dianggap sebagai oposisi yang merugikan kepentingan pemerintah sehingga dihentikan penerbitannya pada 1994.<br />
<br />
Goenawan Mohamad kemudian mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), asosiasi jurnalis independen pertama di Indonesia. Ia juga turut mendirikan Institut Studi Arus Informasi (ISAI) yang bekerja mendokumentasikan kekerasan terhadap dunia pers Indonesia. ISAI juga memberikan pelatihan bagi para jurnalis tentang bagaimana membuat surat kabar yang profesional dan berbobot. Goenawan juga melakukan reorientasi terhadap majalah mingguan D&R, dari tabloid menjadi majalah politik.<br />
<br />
Ketika Majalah Tempo kembali terbit setelah Pak Harto diturunkan pada 1998, berbagai perubahan dilakukan seperti perubahan jumlah halaman namun tetap mempertahankan mutunya. Tidak lama kemudian, Tempo memperluas usahanya dengan menerbitkan surat kabar harian bernama Koran Tempo.<br />
<br />
Setelah terbit beberapa tahun, Koran Tempo menuai masalah. Pertengahan bulan Mei 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Timur menghukum Goenawan Mohamad dan Koran Tempo untuk meminta maaf kepada Tomy Winata, (17/5/2004). Pernyataan Goenawan yang dimuat Koran Tempo pada 12-13 Maret 2003 dinilai telah melakukan pencemaran nama baik bos Arta Graha itu.<br />
<br />
Goenawan yang biasa dipanggil Goen, mempelajari psikologi di Universitas Indonesia, mempelajari ilmu politik di Belgia dan menjadi Nieman Fellow di Harvard University, Amerika Serikat. Goenawan menikah dengan Widarti Djajadisastra dan memiliki dua anak.<br />
<br />
Selama kurang lebih 30 tahun menekuni dunia pers, Goenawan menghasilkan berbagai karya yang sudah diterbitkan di antaranya kumpulan puisi dalam Parikesit (1969) dan Interlude (1971), yang diterjemahkan ke bahasa Belanda, Inggris, Jepang, dan Prancis. Sebagian eseinya terhimpun dalam Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980), dan Catatan Pinggir (1982).<br />
<br />
Hingga kini, Goenawan Mohamad banyak menghadiri konferensi baik sebagai pembicara, narasumber maupun peserta. Salah satunya, ia mengikuti konferensi yang diadakan di Gedung Putih pada 2001 dimana Bill Clinton dan Madeleine Albright menjadi tuan rumah. <br />
<br />
Biodata Lengkap Goenawan Susatyo Mohamad<br />
<br />
Nama:Goenawan Susatyo Mohamad<br />
Lahir:Karangasem Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941<br />
Agama:Islam<br />
Istri:Widarti Djajadisastra<br />
Anak:2 orang<br />
Pendidikan:</ins></span></span></i></span></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span><br />
<ul>
<li><span style="font-size: large;"><m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="msoIns"><ins>SR Negeri Parakan Batang, (1953)</ins></span></span></i></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-size: large;"><m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="msoIns"><ins>SMP Negeri II Pekalongan, (1956)</ins></span></span></i></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-size: large;"><m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="msoIns"><ins>SMA Negeri Pekalongan, (1959)</ins></span></span></i></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></li>
</ul>
<ul>
<li><span style="font-size: large;"><m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="msoIns"><ins>Fakultas Psikologi UI Jakarta, (tidak selesai)</ins></span></span></i></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></li>
</ul>
<span style="font-size: small;"><m:smallfrac m:val="off"><m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><i><span style="line-height: 115%;"><span class="msoIns"><ins><span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Karya Tulis:</span><br />
<span style="font-size: large;">1. Parikesit, (kumpulan puisi, 1973)</span><br />
<span style="font-size: large;">2. Potret Seorang Penyair Muda sebagai si Malin Kundang (esei), (Pustaka Jaya, 1974)</span><br />
<span style="font-size: large;">3. Interlude, (puisi, 1976)</span><br />
<span style="font-size: large;">4. Sex, Sastra, Kita (esei), (Sinar Kasih 1980)</span><br />
<span style="font-size: large;">4. Catatan Pinggir, (Grafitipers, 1982)</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Penghargaan:</span><br />
<span style="font-size: large;">1. Internasional dalam Kebebasan Pers (International Press Freedom Award) oleh Komite Pelindung Jurnalis (Committee to Protect Journalists), (1998)</span><br />
<span style="font-size: large;">2. Internasional Editor (International Editor of the Year Award) dari World Press Review, Amerika Serikat, (Mei 1999)</span><br />
<span style="font-size: large;">3. Louis Lyons dari Harvard University Amerika Serikat, (1997)</span><br />
<span style="font-size: large;">4. Penghargaan Professor Teeuw dari Leiden University Belanda, (1992)</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;">Organisasi dan Karir:</span><br />
<span style="font-size: large;">1. Redaktur Harian KAMI, (1969-1970)</span><br />
<span style="font-size: large;">2. Redaktur Majalah Horison, (1969-1974)</span><br />
<span style="font-size: large;">3. Pemimpin Redaksi Majalah Ekspres, (1970-1971)</span><br />
<span style="font-size: large;">4. Pemimpin Redaksi Majalah Swasembada (1985)</span><br />
<span style="font-size: large;">5. Pemimpin Redaksi Majalah TEMPO, (1971-sekarang) </span><br />
<br /></ins></span></span></i></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></div>School Athirah Barugahttp://www.blogger.com/profile/03644078883209220030noreply@blogger.com0